Masakan Nusantara itu punya kekhasan yaitu rasa yang kuat. Dan kebanyakan masakan Indonesia memiliki sensasi rasa pedas. Bahkan, bagi sebagian besar orang Indonesia, mengkonsumsi masakan Nusantara tanpa sambal akan terasa kurang lengkap. Sambal telah menjadi budaya masakan Nusantara. Dan begitu banyak jenis sambal di Indonesia.

Karena Sei Sapi Ringgo paham bahwa orang Indonesia menyukai sambal, maka kami membuat 11 macam sambal dengan rasa yang berbeda-beda untuk customer. Wiiiih, banyak ya?

Aneka sambal di Indonesia dibuat dari bahan yang berbeda-beda. Apa saja? Yuk kita kenali lebih dekat

  • Cabe Rawit
    Cabe rawit adalah bahan cabe yang paling banyak digunakan sebagai bahan sambal. Rasa pedasnya yang tajam ditambah rasa segar cabe ini membuat cabe rawit menjadi pilihan no.1 sebagai bahan pembuat sambal. Saat masih muda, cabe rawit berwarna hijau. Cabe hijau ini biasa disebut cengek dan sering dijadikan teman makan gorengan. Yang biasa digunakan sebagai bahan sambal adalah cabe yang sudah matang berwarna merah.
  • Cabe Keriting
    Cabe keriting juga banyak digunakan sebagai sambal. Cabe keriting memiliki bentuk fisik kecil dan memanjang. Cabe keriting memiliki sensasi pedas yang sedikit lebih tajam. Namun rasanya tidak sesegar cabe rawit. Sama seperti cabe rawit, cabe keriting juga memiliki warna hijau saat masih muda dan warna merah saat sudah matang. Kedua cabe , baik yang berwarna hijau atau merah, bisa digunakan sebagai bahan pembuat sambal.
  • Cabe Tanjung
    Cabe tanjung kebanyakan dipakai sebagai bahan dasar bumbu. Cabe tanjung memiliki tingkat kepedasan yang rendah dan rasa yang lebih lembut. Itu sebabnya cabe tanjung lebih dipilih sebagai bahan dasar bumbu. Kalaupun digunakan untuk sambal, cabe tanjung biasanya digunakan untuk menambah volume saja dan mesti dicampurkan dengan cabe rawit atau cabe keriting. Cabe tanjung juga memiliki fisik yang lebih besar dan dengan kerutan yang khas di kulitnya.
  • Cabe TW
    Cabe TW mirip bentuknya dengan cabe tanjung. Ukurannya cukup besar dan berwarna merah. Yang membedakan adalah bentuk kulitnya yang mengkilat dan tidak berkerut. Eitss, meski penampilannya lebih bagus dari cabe tanjung, tapi dalam hal rasa, cabe tanjung lebih enak. Karena masalah rasa ini pula, cabe TW dijual lebih murah daripada cabe tanjung. Sama seperti cabe tanjung, cabe TW ini juga lebih sering digunakan sebagai bahan pembuat bumbu saja.
  • Cabe Gendot
    Ini cabe yang jarang digunakan oleh banyak orang. Bentuknya sangat berbeda dengan cabe pada umumnya yaitu seperti buah dan berukuran agak besar. Cabe gendot memiliki sensasi pedas yang berbeda. Awalnya tidak terasa terlalu pedas, tapi jika kita makan terus, maka pedasnya berasa lebih lama. Dan juga, rasanya lebih panas di perut ketimbang cabe yang lainnya. Cabe gendot banyak digunakan dalam masakan sunda sebagai penambah rasa pedas.
  • Cabe Kering
    Cabe kering ini sebenarnya adalah hasil olahan dari cabe merah besar atau juga cabe keriting. Cabe kering dibuat dengan cara dikeringkan lalu dijadikan dalam bentuk bubuk. Cabe kering lebih praktis digunakan karena bisa disimpan di dapur dalam waktu yang lama. Meski demikian, karena cabe kering sudah melalui proses pengeringan, maka rasanya tidak sesegar cabe yang lainnya.

Nah, itu adalah beberapa jenis cabe yang ada di pasaran Indonesia. Anda suka cabe yang mana?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *